Alimmustofa.com – Program penguatan demokrasi melalui SinauJurnalis Demokrasi (SJD) ditutup dengan sekapur sirih oleh Aang Kunaifi,SH.MH.
Koordinator Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Jawa Timur di Hall Bawaslu
Kota Malang, Jumat,25/3/22.
SJD adalah program inovasi Bawaslu
Kota Malang dalam rangka penguatan
kualitas demokrasi disisi masyarakat melalui kegiatan menulis. Program yang
dilaksanakan selama enam kali pertemuan ini, sengaja dibatasi hanya untuk sepuluh
orang peserta terpilih dari berbagai pergguruan tinggi di Malang yang telah mendaftar.
Setelah melalui proses pembelajaran
enam kali pertemuan, dari 10 peserta yang ikut pembelajaran menulis, hanya 8
orang yang dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan sertifikat dari Bawaslu Kota
Malang dan mengikuti serangkaian acara penutupan program sekaligus pelepasan
peserta.
Rangkaian penutupan dan
pelepasan peserta SJD ditutup dengan pesan dalam rangkaian sekapur sirih dari Kordiv.PHL
Bawaslu Jatim. Dalam pesannya Aang menyampaikan bagaimana demokrasi harus
dibangun dan dipertahankan di Indonesia dengan keterlibatan aktif dari
masyarakat.
“ Kita telah mengalami fase
yang cukup panjang dalam memperjuangkan demokrasi, era orde baru sangat sulit
menemukan kebebasan berekspresi menuangkan pokok pikiran terkait tatanan demokrasi
karena kuatnya intervensi penguasa zaman itu,” tutur Aang.
Sedangkan hari ini, kita bisa
kritik apa saja tanpa takut ditangkap oleh rezim berkuasa, beda dengan dulu Ketika
mau diskusi tentang pemantauan pemilu saja harus sembunyi-sembunyi,” lanjut
Aang.
Demokrasi
yang kita perjuangkan harus dipertahankan dari ancaman kelompok anti demokrasi
seperti di negara-negara lain, contoh di Korea Utara, negara begitu kuat mengintervensi
warganya. Maka kita semua punya kewajiban mempertahan dan meningkatkan iklim
demokrasi di negara kita ini dengan berbagai aktivitas kita, Aang melanjutkan
pesanya kepada peserta SJD.
“ jurnalistik sangat penting
untuk mempengaruhi opini publik, apalagi dengan kemajuan tehnologi digital,
kalian bisa membuat opini yang langsung bisa dipublis tanpa harus bergantung pada media massa yang besar, kalian bisa
memposting tulisan opini dimedia sosial yang kalian punya. Kalau melalui media
online atau media sosial akan dibaca diseluruh dunia,” tutur Aang yang juga mantan
pemantau pemilu.
Menutup
pesanya, Aang menyampaikan, program Sekolah Jurnalis Demokrasi ini sangat bagus
untuk dilanjutkan. Banyak manfaat yang diambil dari program ini. (tan)
Editor : Alim Mustofa