Artikel ini telah dipublis di malangguide.com
Alimmustofa.com –
Warga Kampung Pelabuhan Tlogosari gelar
Festival Klepon Srabi, yang akan dimerihkan dengan karnaval budaya yang
diikuti seluruh warga RW.06 Kelurahan Pandanwangi, Minggu 6/10/ 2019.
Sebagai bentuk syukur kepada
Tuhan YME dan para leluhur yang ada di Plabuhan Tlogosari dengan tidak
meninggalkan tradisi kearifan lokal yaitu Klepon dan Srabi. Kegiatan ini
merupakan rangkaian upaya melestarikan tradisi dan seni budaya.
Gelaran festival Klepon Srabi
dilaksanakan setiap tanggal 10 sapar penanggalan Jawa setiap tahunnya, kegiatan ini digelar dengan rangkaian acara festival sendiri ada 4 kegiatan yaitu 1. Karnaval Budaya,
2. Lomba Hias Tumpeng Bandeng, 3. Kirab Srabi Klepon, 4. Tasyakuran.
Menurut Drs. Mukri Ketua RW 06
Kelurahan Pandanwangi Kota Malang ini menjelaskan, tema festival tahun ini
adalah "Budaya Adalah Pemersatu Bangsa”. Karnaval, Kirab, Klepon, Srabi,
tumpeng, tari adalah budaya yang menyatukan warga dukuh Plabuhan dalam satu
wadah acara budaya seperti ini.
“ Harapannya masyarakat selalu
bersykur, melesatarikan budaya dan tidak lupa sejarah dalam wadah kebersamaan
dan kerukunan " Ujar Mukri.
Mukri memaparkan makna Prosesi Kirab antara lain, Sunduk Klepon bermakna menyatukan kerekatan persaudaraan dalam hidup berdampingan dengan satu ikatan kerukunan yang berdampingan, selaras dan selalu manis dihati.
Klepon adalah
jajan pasar yang lengket (lekat) dan memiliki rasa manis didalamnya sebagai
simbol kerekatan yang berbuah manis.
Tabur Klopo filosofinya
adalah pohon kelapa tersebar dari gunung sampai pesisir, perjalanan akan
menyatukan dan membuat gurihnya kehidupan dalam bulir bulir suci yang disatukan
dalam satu wadah kerukunan.
Kelapa ada simbol tanaman yang
bisa hidup dan berkembang biak dari gunung sampai pesisir dan bermanfaat dari
akar, batang, buah sampai ujung daunnya. Begitu pula manusia, darimana dan
dimanapun seharuanya menyebarkan kebaikan dan manfaat layaknya kelapa meskipun
sebulir parutan kelapa.
Ngucur Juruh
Juruh adalah santan yang gurih
dan manis untuk membuat harmonisasi srabi. Juruh berupa kuas manis berbahan santan dan gula jawa dicampur srabi (surabi).
Srabi adalah penyatuan cinta
dari manusia kepada Sang Pencipta, diguyur dengan juruh yang menggambarkan
ibadah dan doa putih suci sang santan yang gurih dan gula jawa yang manis
Mirah Berkah ( Bagi2 duit koin )
Berbagi dalam kehidupan adalah
kewajiban, tanpa harus memandang siapa yang sedang membutuhkan. Rejeki kita
tidak tahu datang dari mana, hanya Gusti Allah yang tahu, demikian pula rejeki
orang-orang sekitar kita, jika kita mudah bersodhaqoh disitulah pintu rejeki
terbuka buat kita dan yang menerima.
Panen Mulya ( Berebut Buah )
Harapan dari semua insan disini adalah memanen hasil atau manfaat atau rejeki dengan barokah dan terhormat, dan memberikan kepada sekitar dengan keihlasan dan kebaikan hati.
Rangakian acara festival ini
dimulai pukul 13.00 sampai dengan selesai, sedangkan kirap karnaval akan
mengambil rute jalan simpang sulfat selatan, jalan raya sulfat , jalan sulfat
agung kearah perumahan Srikandi finis di depan Alfamidi simpang sulfat selatan.(Am-Tan)
Editor : Alim Mustofa