Alimmustofa.com
- Mimpi adalah kunci, untuk kita menaklukkan dunia, berlarilah tanpa lelah
sampai engkau meraihnya, laskar pelangi, begitulah lirik bait pertama lagu
Laskar Pelangi ciptaan Nidji mengantar soundtrack sebuah film “Laskar
Pelangi “ diangkat dari Novel Karya Andrea Hirata.( Belitung,26/6/2019)
Film yang sangat
fenomenal ini, tidak saja diminati oleh pecinta film dalam negeri, tetapi juga
banyak menyedot perhatian pecinta film diberbagai benua. Tapi tahukah kamu,
jika penulis novel Laskar Pelangi itu adalah putra daerah kelahiran Belitung ?.
Sebuah kisah yang
dimulai dari keprihatinan kisah masa kecil anak-anak anak desa dari suatu
komunitas melayu yang sangat miskin di Belitung. Cerita orang kecil yang
berusaha memperbaiki nasibnya, dimulai dari dunia Pendidikan SD Muhammadiyah
Belitong yang ditutup karena kekurangan murid.
Kisah inilah yang
membuat daerah Belitung menjadi sangat terkenal dan menyadari bahwa pulau
mereka memiliki potensi alam yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya. Selain kekayaan alam yang melimpah berupa mineral, keberadaan
pantai yang luar biasa indah menjadi destinasi yang menarik untuk dikunjungi
oleh traveller lokal maupun manca negara.
Salah satu yang
menarik sejak film laskar pelangi diputar diberbagai negara, adalah SD Laskar
Pelangi atau SD Muhammadiyah Gantong. Sejak saat itu tempat ini menjadi salah
satu destinasi yang menarik wisatawan untuk berkunjung dan ber selfi ria.
Meski bangunan
replica SD laskar pelangi ini sudah reot, tetapi justru memberikan kesan yang
menarik untuk pengunjung berfoto dengan suasana alami pedesaan yang
menggambarkan cerita kala itu.
Alimmustofa.com berkesempatan
mengunjungi replika SD laskar pelangi, tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk
mengeksplor secara langsung. Bersama teman-teman kami menyusuri setiap sudut
area replika SD ini. Bangunan SD berukuran 4 x 8 meter terbagi 2 kelas ini
berdinding kayu dan beratap seng ini, sangat sederhana.
Halaman yang
berpasir putih tertancap tiang bendera dan terpasang bendera merah putih,
berdiri tegak persis di depan sekolah. Tidak ada pagar melingkari areal
bangunan tempat Pendidikan ini, kecuali dibagian depan tampak ada pagar
setinggi satu meter plus gapura dari kayu serta papan nama sekolah.
Dibagian dalam
terdapat sekitar 15 meja- kursi kayu plus meja guru dilengkapi bendera merah
putih dan papan tulis yang menempel dibagian depan. Sejumlah foto pahlawan
nasional menjadi hiasan dinding kelas. Beginilah gambaran suasana replika SD
Laskar Pelangi, meski tampak tidak terawat justru kondisi ini yang di inginkan
Andrea Hirata untuk memberikan pesan kepada setiap pengunjung untuk ikut
merasakan soal kebangkitan dan semangat perbaikan.
Untuk menuju kesini,
traveller bisa melalui bandara udara Internasional H.A.S. Hanandjoedin
Belitung, selanjutnya menggunakan taksi bandara kelokasi tersebut.