AlimMustofa.com - Pilkada Jatim telah memasuki tahap penetapan dan
pengundian nomor urut pasangan calon Gubenur Dan Wakil Gubernur. Mendekati
tahap kampanye tanggal 15 Februari 2018, Badan Pengawas Pemilihan Umum Jawa
Timur melakukan Deklarasi Majapahit “ Pilkada Keren Tanpa Politik Uang dan
Politisasi SARA”.(14/02)
Pak
De Karwo Sapaan Gubernur Jawa Timur H.Sukarwo dalam sambutannya mengajak
masyarakat untuk merubah Antri Uang menjadi Anti Uang. Memang sulit tetapi
tetap harus dilaksanakan agar Pilkada Jawa Timur menjadi pilkada yang
bermartabat dan berintegritas.
Hal
tersebut disampaikan oleh Pak De Karwo dalam Deklarasi Majapahit Tolak dan
Lawan Politik Uang Dan Politisasi SARA di Hotel Majapahit Surabaya, didampingi
oleh Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Ketua DPRD Jawa Timur, Abdul Halim,
Pakde mengajak masyarakat mensukseskan Pilkada Jawa Timur agar terselenggara
dengan damai.
Mohammad
Amin.M.Pdi Ketua Bawaslu Jatim, mengatakan,
deklarasi ini dilaksanakan dengan tujuan terciptanya Pilkada yang aman kondusif,
santun diharapakan mampu menghasilkan pemimpin yang berintegritas.
Berikut
point-point Deklarasi Majapahit: point pertama,
Mengawal pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dari
praktik politik uang dan Politisasi SARA, Sebab ini merupakan potensi ancaman
besar bagi demokrasi dan kedaulatan rakyat. Point Kedua, Tidak menggunakan
politik uang dan Sara senagai sarana meraih simpati pemilih karena mencederai
integritas dan kedaulatan rakyat. Point Ketiga, Mengajak pemilih untuk
menentukan pilihannya secara cerdas dan bertanggungjawab berdaskan program
kerja dan bukan karena politik uang dan SARA.
Pakde
juga mengajak seluruh elemen mendukung kerja-kerja pengawasan dan penanganan
pelanggaran politik uang dan Sara yang menjadi kewenangan lembaga pengawas
pemilu. Tidak akan melakukan kekerasan, intimidasi atau aktivitas dalam bentuk
apapun juga yang dapat mengganggu proses penanganan pelanggaran pitik uang dan
SARA.
Hadir
oleh dua Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar
Parawansa - Emil Dardak dan Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno, Perguruan
tinggi, mahasiswa serta pelajar dan sekolah menengah atas di Surabaya. (A-Liem
Tan)