Alimmustofa.com - Peralihan kekuasaan Negara Nepal memasuki babak baru, yang mana jika peralihan kekuasaan dalam negara demokrasi senantiasa dengan cara pemilihan umum, akan tetapi peralihan kekuasaan Nepal tahin 2025 ini berbeda,yaitu dengan cara pemilihan seorang perdana meneri melalui Discord .
Nepal adalah sebuah negara yang berada dikawasan Asia Selatan berbatasan dengan India dan Tiongkok, negara pemilih gunung Everst yang merupakan gunung tertinggi didunia ini, dikenal dengan tempat wisata yang indah, banyak menarik wisatawan dunia untuk berkunjung diwilayah negara berpenduduk 30 juta (sensus penduduk 2021). Negara ber ibu kota Khatmandu ini meski sering terjadi beberapa pergantian perdana sejak tahun 2008 sampai tahun 2025,telah melakukan pergantian perdana menteri sebanyak 9 kali dan perdana menteri ke-10 adalah Sushila Karki, sebagai Pelaksana tugas perdana menteri yang kosong karena peristiwa demonrasi 9 september 2025 oleh kelompok pemuda dan masyarakat yang menyebabkan Presiden,Perdana Menteri dan jajaran menterinya mengundurkan diri.
Apa yang terjadi terjadi di Nepal september 2025 yang lalu,menarik untuk diulas sebagai bahan refleksi kebijakan pemerintah yang kemudian dianggap melukai rasa keadilan rakyat, demo mayarakat yang dipelopori oleh kalangan muda atau Gen Z.
Kebijakan menaikkan pajak yang kemudian dianggap membebani rakyat tidak selaras dengan kondisi ekonomi yang lesu,menyebabkan kesulitas ekonomi yang berdampak langsung kepada masyarakat. Lapangan kerja tidak tersedia, masyakat kesulitan memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya, disaat yang sama pengelolaan keuangan negara tidak pro rakyat. Tingkat korupsi yang tinggi ditambah gaya hidup pejabat atau anak pejabat mewah dan pamer kemewahan,menyebabkan rakyat muak.
Kemudian kemarahan masyarakat memuncak ketika Perdana Menteri melarang media sosial atau menutup operasional media sosial dengan mensyaratkan media paltform multinasional tersebut harus membuka kantor di Nepal.
Puncaknya adalah demo damai yang dipelopori kelangan pemuda sebagai bentuk penyampaian aspirasi politik, suasa berubah ketika aparat melakukan tindakan represif kepada pendemo dengan menembakkangas air mata kearah pendemo. Disinilah awal kerusuhan demo di Nepal yang kemudian berujung meninggalnya 51 orang demontran (menurut data terkahir).
Situasi politik semakin tidak terkendali, bahkan menurut informasi banyak pejabat negara dan anggota parlemen yang dilucuti oleh pendemo, presiden dan perdana menteri dikabarkan mengundurkan diri dan melarikan diri. Gedung pemerintah, rumah anggota parlemen juga banyak dibakar masa. Dalam situasi seperti ini kemudian militer ambil alih kendali keamanan, menenangkan masa agar tetap tenang dan membebaskan para tahanan.
Kekosongan pemerintahan di Nepal pasca pengunduran diri perdana menteri beserta kabinetnya, membuat politik nepal semakin tidak menentu, kemudian ini menjadi perbincangan yang meluas pasca demo, sementara kalangan Gen Z tidak percaya lagi dengan politisi yang berkuasa. diskusi yang dilakukan oleh kalangan pemuda melalui discord ini untuk melalukan jajak pendapat tentang siapa yang pantas menduduki perdana menteri versi anak muda.
Diskusi melalui discord ini kemudian mengerucut pada sosok Sushila Karki (73) mantan Ketua Mahkamah Agung menjadi idola kalangan muda untuk menggantikan perdana menteri sebelumnya sampai pelaksanaan pemilu 5 maret 2026. Karki dikenal dan dianggap sebagai simbol anti koerupsi di Nepal, selain juga berasal bukan dari partai politik atau bukan politisi.
Dengan terpilihnya Sushila Karki ini,Nepal mencatat beberapa sejarah baru dalam transisi politik negeri republik demokratik, yaitu pemilihan kepala pemerintaan melalui platform media sosial Discord yang biasanya digunakan oleh para gamer untuk berkmunikasi sebagai media untuk memilih perdana menteri.
meski banyak penentangan dari politisi partai berkuasa, karena dianggap inkonstitusional akan tetapi pilihan rakyat takterbendung dalam kondisi krisis politik dan krisis kepercayaan masyarakat menurun terhadap pemerintah atau institusi politik yang resmi.
pemilihan Perdana Menteri Sementara Nepal Melalui Discord,menjadi sejarah baru proses demokrasi dalam transisi politik dalam negara demokrasi, tanpa memperhaikan legalitas poses tersebut, kedua ketidakpercayaan masyarakat terutama genera muda (Genc Z) tidak bisa begitu saja diabaikan oleh politisi tua yang menganggap paling berpengalaman mengelola pemerintahan melalui partai politiknya, ketiga perlu difikirkan lagi pola rekruitmen politik oleh parpol dan pemerintah agar tidak terjadi sistem yang korup.
Nepal memberikan pembelajaran politik yang sangat luar biasa,meski situasi demo mahasiswa dalam negeri (jakarta 28 agustus 2025) banyak memberikan pengingat terhadap politisi yang sekarang berkuasa. Perubahan revolusioner terhadap sistem kepartaian, sistem pemilu,dan penataan pemerintahan harus segera dilakukan, terutama dalam aspek pengelolaan APBN untuk rakyat harus terbebas dari Korupsi. perlu diingat pemilu tahun 2029 di Indonesia adalah milik generasi muda atau kita sebut dengan Gen Z(*)
Editor : Alim Mustofa