Makam Ki Ageng Geribig | Alim Mustofa -->
Cari Berita

Advertisement

Makam Ki Ageng Geribig

Senin, 17 September 2018


AlimMustofa.com - Jika anda penyuka wisata sejarah, atau religi, komplek makam Ki Ageng Gribig wajib untuk dikunjungi. Karena komplek ini memiliki potensi wisata bernilai historis dan religius yang menarik. Komplek makam ini terletak di jalan Ki Ageng Gribig Gang Il Kelurahan madyopuro kecamatan Kedungkandang  Kota Malang.

Sekitar 2 Km dari exit Tol dari arah Pandaan Menuju pusat Kota Malang .
Tak hanya makam sosok/tokoh Ki Ageng Gribig dikomplek ini juga terdapat makam para mantan Bupati Malang yang memeritah pada akhir abad XIX hingga awal XX.

Menarik komplek pemakaman ini sebagai makam Bupati terbesar dan terindah di kawasan Jawa Timur. Disamping itu terdapat pula makam mantan Bupati Surabaya,Bupati Bondowoso dan keluarga Bupati Probolinggo.

Menurut Foklor, Ki Ageng Gribig merupakan adik kandung sunan Giri, salah seorang Walisongo yang dimakamkan di Gresik. Adapun menurut Babad Malang,Ki Ageng Gribig adalah cicit dari Raja Majapahit, Brawijaya. Ayahnya bernama Pangeran Kedawung. salah seorang keturunan Lembu Niroto, pemilik panembahan Bromo. Ki Ageng Gribig di kenal sebagai seorang ulama yang tersohor di Malang pada tahun 1600-an. la Juga merupakan salah satu murid kesayangan Sunan Kalijaga.

Ki Ageng Gribig juga dipercaya sebagai pendiri atau cikal bakal Kota Malang. Konon, adik Sunan Giri ini sangat suka berkelana ke tempat-tempat jauh untuk menimba ilmu dan memperkuat iman.

Pada suatu ketika, sampailah Ki Ageng Gribig di sebuah tempat berupa hutan yang sangat lebat. Karena merasa cocok dengan tempat tersebut, maka Ki Ageng Gribig membabatnya dan menjadikan tempat itu sebagai pemukiman. Sejak itulah tempat tersebut dihuni orang dan dikenal dengan nama 'MALANG'. Nama Malang sendiri diberikan oleh Ki Ageng Gribig berdasarkan kenyataan adanya Gunung Buring dan deretan pegunungan yang melintang di kiri dan kanannya.

Kisah tersebut diyakini oleh Bupati Malang yang pertama yakni R.A.A. Notodiningrat. Setelah menemukan makam Ki Ageng Gribig, ia membangun dan memelihara tempat peristrahatan terakhir pendiri Kota Malang tersebut. Kemudian komplek makam itupun digunakan oleh R.A.A. Notodiningrat sebagai makam keluarga dan berlangsung secara turun temurun.

Memasuki komplek pemakaman Ki Ageng Gribig, kesan yang anda rasakan pertama kali adalah nyaman dan asri. Jalan setapak di dalam area makam dibuat dari rabatan semen cor di kiri kananya di tumbuhi pohon-pohon nogosari dan bunga teratai dan tanaman hias lainnya yang terawat dengan rapi.

Terdapat tiga bangunan besar dan beberapa bangunan kecil di komplek makam itu. Bangunan terbesar terletak di bagian tengah, yakni tempat disemayamkannya Bupati Malang pertama yaitu R.A.A. Notodiningrat.

Di sebelahnya, tepatnya di bagian teras terdapat 17 makam para kerabat dekat dan 8 kerabat jauh R.A.A. Notodiningrat. Bangunan kedua adalah makam Bupati Malang kedua yaitu R.A.A. Notodiningrat Il bersama 26 makam kerabat dekat dan 6 kerabat jauh.

Di teras bangunan yang kedua ini juga ada makam Mas Ajoe Aminah, istri dari Raden Toemenggoeng Ario Soerjoningrat, Bupati Probolinggo Sedangkan bangunan besar ke tiga yang terletak dibagian paling belakang adalah tempat persemayaman Ki Ageng Gribig bersama istrinya. Di samping makam Ki Ageng Gribig terdapat bangunan musholla Kyai Ageng Gribig, di musholla itulah Ki Ageng Gribig berdakwah.

Tak Jauh dari makam juga terdapat Masjid diberi nama Ki Ageng Gribig yang memiliki desain bangunan yang indah dan megah Makam Bupati Malang ketiga tidak berada dalam bangunan besar yang tertutup, tetapi dibuatkan bangunar kecil terbuka dan disekat dengan kain korden. Terdapat tulisan jelas di batu nisan dari marmer berbunyi "R Toemenggoeng Ario Notodiningrat wafat 8 Juli 1898" Walaupun makam ini berada di luar bangunan gedung, namun keadaannya tetap terawat rapi. Nisan dan payungnya ditutup dengan kain berwarna kuning tua.

Disebelah makam Bupati Malang ketiga, terdapat makam Bupati Bondowoso, RTA Notodiningrat yang wafat pada tengah malam 13 Oktober 1934. Sedangkan jauh didepan, dekat pintu gerbang komplek makam terdapat makam Bupati Surabaya, R.Soekarso yang menjabat pada 1958-1968. Tertulis jelas dibatu nisannya terlahir pada 11 Desember 1908 dan wafat pada 7 Desember 1986.

Untuk masuk ke komplek makam Ki Ageng Gribig ini, pengunjung dimohon mengisi buku tamu kunjungan terlebih dahulu yang akan dilayani oleh pengurus Pokdarwis Kampung Gribig Religjus. Komplek makam Ki Ageng Gribig ini tidak pernah sepi darl pengunjung, terutama pada malam jum'at legi dan harl-hari besar Islam lainnya.

Bahkan setiap peringatan HUT Kabupaten Malang 28 Nopember setiap tahunnya, jajaran pejabat Pemerintahannya pasti menyempatkan ziarah kubur di sisni. Begitu juga pada setiap malam tanggal 1 April, ketlka menjelang HUT Kota Malang keesokan harinya, jajaran pejabat Pemerintah Kota Malang juga melakukan ziarah kubur di sisni.

Suasana hening dan khusyuk akan langsung terasa saat anda berziarah ke komplek makam ini. Banyak peziarah yang datang khusus untuk berkholwat dan berdzikir mendekatkan diri pada Allah SWT.

Untuk mencapai tempat peristirahatan Ki Ageng gribig ini, jika dari exit Tol Pandaan Malang belok ke kiri, sekitar 2 Km menuju RW IV atau Kampung Gribig masuk gang Il. Sebaliknya, jika dari Kota Malang bisa langsung menuju Kecamatan Kedungkandang, memasuki jalan Ki Ageng Gribig.tidak sulit menemukan jalan ini. Ikuti saja jalan tersebut hingga menemukan Masjid Ki Ageng Gribig, Letak komplek pemakaman ini tak jauh dari Masjid ini.

Sumber Berita: Pokdarwis Kampung Gribig