Kisah Nabi Sulaiman dan Program MBG Prabowo | Alim Mustofa -->
Cari Berita

Advertisement

Kisah Nabi Sulaiman dan Program MBG Prabowo

Rabu, 12 Februari 2025



KISAH NABI SULAIMAN DAN PROGRAM MBG PRABOWO 

 

Alimmustofa.com – Kisah Nabi Sulaiman ailihi salam yang dianugrahi kekayaan yang melimpah oleh Allah SWT, merupakan kisah inspiratif yang layak  menjadi pembelajaran bagi umat Islam khususnya dan semua manusia umumnya.

 

Kedermawanan Nabi Sulaiman terhadap rakyatnya dan seluruh makhluk di bumi sudah tidak diargukan lagi keikhlasannya, bahkan konon tiap hari selalu menyediakan makanan gratis kepada seluruh anggota Kerajaan dan rakyatnya dengan menyembelih ribuan unta,ribuan kambing dan ribuan sapi.

 

Hingga pada suatu hari Nabi Sulaiman berdoa memohon kepada Allah SWT agar diberikan ijin untuk memberikan makan ke seluruh makhluk yang ada di bumi. Akan tetapi Allah SWT tidak langsung mengabulkan doa dari Nabi Sulaiman seraya menjawab, "Sungguh, engkau Sulaiman tidak akan mampu."

 

Nabi Sulaiman lantas tidak menyerah begitu saja, dengan kembali agar diizinkan untuk memberikan makan ke seluruh makhluk di bumi,kemudian Allah SWT mengabulkan doa Nabi Sulaiman.

 

Selanjutnya Nabi Sulaiman memerintahkan seluruh pasukannya dari bangsa manusia dan dari jin untuk menyediakan makanan yang konon lebarnya adalah satu bulan perjalanan,begitu juga panjangnya satu bulan perjalanan.

 

Allah SWT bertanya kepada Sulaiman,” lalu Makhluk manakah yang akan memulai memakan hidangan yang kamu sediakan " Nabi Sulaiman menjawab, "Mereka yang ada di darat dan di laut."

 

Singkat cerita Allah SWT memerintahkan salah satu makhluk besar dari golongan ikan untuk memakan sajian Nabi Sulaiman, dan alangkah terkejutnya Nabi Sulaiman Ketika semua makanan yang disajikan dilahab habis dan seraya berkata “ wahai Sulaiman perutku masih lapar”.

 

 Makan Bergizi Gratis (MBG)

Sepenggal kisah ini lantas mengingatkan penulis pada program mulia makan bergizi gratis (MBG) pemerintahan sekarang. Program yang digagas oleh pasangan Prabowo – Gibran pada Pilpres 2024 merupakan tujuan mulia dari seorang pemimpin dalam keinginannya untuk melayani masyarakat dalam rangka menyiapkan generasi unggul dengan mensuplai makan bergizi yang langsung dapat dinikmati oleh siswa SD,SMP.

 

Pemerintah menyadari akan pentingnya generasi unggul yang mampu berdaya saing dimulai dari bagaimana pemerintah hadir dalam merawat setiap generasi muda dimulai sejak dini. Tanpa asupan gizi yang cukup tentu akan mempengaruhi tumbuh kembang fisik,mental dan otak generasi bangsa ini.

 

Tentu untuk mewujudkan program ini pemerintah memerlukan dukungan anggaran yang besar ratusan trilyun setiap tahunnya. Ini tidak mudah,bagaimana anggaran tersebut dapat digali dan disediakan untuk mendukung program MBG.

 

Menurut beberapa sumber kebutuhan anggaran untuk 82,9 juta penerima,pemerintah harus menyiapkan hampir 420 trilyun salama satu tahun (CNBC Indonesia, (6/1/25).

 

Besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk mendukung program MBG,mendorong pemerintah untuk memutar otak bagaimana kebutuhan dana tersebut dapat dipenuhi. Diantaranya mungkin dengan melakukan efesiensi anggaran disemua kementrian dan disemua post anggaran, demi menyukseskan program diatas.

 

Efisiensi anggaran memang cukup baik sepanjang tidak mengganggu program stretegis lainnya.

·  Jangan sampai efesiensi anggaran kemudian berdampak kepada kualitas layanan pemerintah kepada masyarakat.

·    Jangan sampai efesiensia anggaran kemudian menghilangkan hak-hak publik lainnya, seperti kelangkaan LPG 3 kg untuk menengah kebawah.

·       Jangan sampai efisiensi anggaran kemudian berdampak kepada PHK pegawai.

·     Jangan sampai efisiensi anggaran menyebabkan kenaikan BBM subsidi bagi kalangan bawah.

·  Jangan sampai efisiensi anggaran kemudian menyebabkan melemahnya lembaga peradilan( MK, KPK, MA, Kejaksaan dll).

 

Pertanyaannya,mampukah pemerintah melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama periode 5 tahun kedepan. Adakah alternative lain untuk program pemenuhan gizi bagi anak usia sekolah?

 

MBG sebagai program absius perlu dicarikan lagi formulanya, bagaimana program pemenuhan gizi bagi siswa ini kemudian juga rawan kebocoran, dan monopoli dalam pengadaannya.

 

Jika nabi sulaiman telah mencoba memohon kepada Allah SWT untuk memberi makan seluruh makhluk, akan tetapi nabi Sulaiman baru menyadari jika hal tersebut ternyata sangat ambisius,maka tidak ada salahnya jika pemerintah memformulasikan lagi program MBG dalam bentuk lain yang lebih efektif ,efisien dan tepat sasaran serta tidak menimbulkan dampat lainnya terhadap program strategis nasional menuju Indonesa emas 2045.

 

Penulis : Alim Mustofa pegiat Komunitas Malang untuk Demokrasi Malang