PETANI KOPI TULUNGREJO TERKENDALA SARANA PRODUKSI KOPI | Alim Mustofa -->
Cari Berita

Advertisement

PETANI KOPI TULUNGREJO TERKENDALA SARANA PRODUKSI KOPI

Rabu, 06 Januari 2021

   

Bejo KOPIKO (kaos putih bergaris) memberikan materi dalam belajar kopi dengan petani kopi 
desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang.

Alimmustofa.com – Petani kopi ngantang terus meningkatkan pengetahuan tentang pengolahan kopi dengan belajar kopi yang dilaksanakan secara berkala oleh kelompok petani kopi desa Tulungrejo didampingi KOPIKO (komunitas Pegiat Kopi) Malang.(4/1/21)


Kegiatan belajar kopi petani ini juga  mendapat dukungan dari Camat Ngantang Akhmad Taufiq Juniarto, S.STP, hal ini terbukti dengan terbentuknya kelompok petani kopi sebagai wadah petani kopi desa Tulungrejo kecamatan Ngantang Kabupaten Malang.


“ salah satu manfaat kelompok tani yaitu untuk mengkoordinir persediaan pupuk yang sering menjadi kendala petani, selain itu juga agar bagaimana bantuan program pembinaan dari pemerintah dapat diakses oleh kelompok,” ujar Taufiq Juniarto.


Dalam diskusi yang digelar dengan mendatangkan Bejo, Amik, Heri dan Rini dari komunitas pegiat kopi (Kopiko) Malang , berapa petani menyampaikan kendala yang sering dihadapi. Beberapa kendala yang dihadapi oleh petani adalah sarana produksi seperti pupuk yang sering telat atau distribusi tidak sesuai jadwal petani. Selain itu juga pengetahuan tentang strategi pemasaran produksi kopi juga menjadi kendala tersendiri.


“ Harapan petani , bagaimana hasil panen petani bisa mahal dari tengkulak,  soal petik merah bisa kami lakukan tetapi bagaimana jika tidak laku, soal harga dipetani kita ada kelas kelasan,  contoh harga semakin lama semakin murah karena terdesak kebutuhan.  misal ada yang kasih pinjaman modal dari kelompok akan lebih membantu , persoalan pupuk sering kesulitan,’ ungkap ketua kelompok petani kopi dihadapan forum diskusi.


Bejo salah satu awak Kopiko menjawab keluhan petani tersebut, “ Kopi akan banyak bercerita sendiri tanpa bisa dibohongi, proses paska panen dan proses produksi sangat mempengaruhi hasil seperti apa kopi dihasilkan, oleh sebab itu kita hatus sangat hati-hati dan benar dalam pengolahan kopi,”.


Melanjutkan penjelasannya Bejo menerangkan, bahwa untuk menghasilkan kopi yang baik dengan kualitas tinggi harus dimulai sejak masa tanam, paska panen dan proses priduksi. Sebagai contoh pada proses pengolahan, setelah petik merah maka harus dilakukan sortasi yang memisahkan biji kopi yang benar-benar merah matang dengan biji kopi yang kuning atau biji kopi yang kurang bagus. Selanjutnya adalah proses pencucian juga harus hati-hati,cuci biji kopi juga harus benar-benar bersih.


Amik awak Kopiko lainnya menambahkan “ agar kopi ngantang bisa dikenal secara luas maka perlu melibatkan anak-anak muda yang melek media sosial untuk memasarkan produksi kopi ngantang”. (A-Liem Tan)

Editor // Alim Mustofa