Aku Terperangkap Diruang Tanpa Batas ..
Kosong ... Hampa ... Sepi ...
Ku Peras Otakku ... Untuk Menerawang Wajahmu
Wajah Sayu Selalu Diruang Benakku
Merobek – Robek Anganku
Menerobos Logika Warasku
Menembus Dinding Kalbu
Mendobrak Hati Yang Beku Salju
Aku Tersadar Dari Lamunan Itu...
Manakala Dia Menghilang
Kucoba Mengejar Sedapatku
Dengan Hati Haru Pilu Kulangkahkan
Kakiku ... Yang Kian Lelah ...
Namun Langkahku Terantuk Batu
Sebuah Nisan Bertuliskan Haru
“ Tolong Aku Dari Belenggu Yang Panjang”
Tertera Nama Dyah Pitaloka Prameswari
Oleh: Alim Mustofa