PAJAK KITA UNTUK APA | Alim Mustofa -->
Cari Berita

Advertisement

PAJAK KITA UNTUK APA

Senin, 13 Maret 2023

 


 

Alimmustofa.com -  Ramainya publik menyorot kekayaan pejabat pajak diKementrian Keuangan akhir-kahir ini, memberikan dampak ancaman boikot pajak yang disuarakan oleh beberapa pihak.

 

Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan Repunlik Indonesia


Kekecewaan terhadap prilaku pejabat pajak yang pamer kekayaan menjadi sorotan tajam terutama oleh warganet Indonesia. Dimulai dari kasus penganiayaan Mario Dandy Satriyo (20) terhadap David Ozora yang kemudian dikaitkan dengan mobil Robicon yang dipakai MDS saat melakan aksinya.

 

Usut punya usut ternyata MDS adalah anak pejabat Pajak di kementrian keuangan yang mempunyai kekayaan yang tidak wajar, sehingga menimbulkan kecurigaan publik danKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menelusuri dari mana  kekayaan diperoleh dengan pangkat golongan III tersebut.

 

Kemarahan publik kemudian diluapkan melalui wacana pemboikotan pembayaran pajak, hal ini juga di utarakan oleh beberapa tokoh nasional. Lalu banyak pertanyaan dari masyarakat, sebenarnya pajak kita untuk apa ?

 

Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan menjawab pertanyaan diatas dalam wawancara di Kick Andy yang diasuh oleh Andi F Noya di Metro TV.


Untuk apakah sebenatnya pajak kita ?


Mantan director Pelaksana Bank Dunia ini kemudian memberikan jawaban tegas bahwa, penerimaan pendapatan negara ini ada dari beacukai dan penerimaan negeri non pajak. Penerimaan pajak tahun lalu 1750  T  dari 44000 pegawai , total penerimaan 2500 T

 

Lebih lanjut Sir Mulyani mengatakan “ Perluasan ruang operasi RSCM untuk keperluan pelayanan oprerasi disitu negara memberikan anggaran, Ribuan masyarakat kena covid tahun lalu,  tagihan negara ribuan Triliun , masyarakat tidak satupun ditark beaya, Kalau hari raya masyarakat pulang kampung lewat jalan tol , disitu ada APBN. Kalua kita lihat didaerah dibangun bendungan disitu ada APBN, Kalau anda lihat anggota TNI Polri bertugas dengan alutsita yang lebih baik itu ada APBN.


“ Kalau anda bicara tentang dokter, guru,  pesantren, madarsah itu karena APBN, Kalau sekarang ada 36 ribu lebih anak kita sekolah di Universitas terbaik di dunia  sehingga merrka generasi muda punya kebanggaan punya konfident itu karena APBN, Kalau ada yang mau riset mulai dari vaksin- malaria  sampai biodiversity kami memberikan itu, Kalau ada aktivis budaya mau melakukan mempreset budaya lokal sampai mau performment kami menyediakan dana abadi kebudayaan” ucap Sri Mulayni.


“ Kalau mau bicara APBN uang pajak kita disana, kemudian ada yang bilang  uapg pajak saya ditilep bu, kalau anda membayar pajak negara dengan benar menggunakan e felling, membayarnya itu langsung masuk ke kas negara. Yang menilep dan ditilep itu biasanya adalah wajib pajak yang nakal bekerja sama dengan petugas pajak yang nakal , mereka yang seharusnya membayar serratus kemudian mereka kong kali kong membayar 10 dan itu dinikmati oleh kedua pihak yang jahat itu” lanjut mantan Directur Eksekutif IMF ini.


“ Itulah uang pajak yang hilang, tetapi jika kita membayar yang benar itu langsung masuk kekayaan negara yang ada di Bank Indonesia yang langsung. Setiap yang keluar pasti melalui dokumen negara, bu risma membantu waga miskin, janda, pembangunan satilte waktu covid yang digratiskan itu beaya dari negara”. Tutur Sri Mulyani menutup keterangannya. (AM)

 

Editor : Alim Mustofa