KELUHAN ANAK KOS | Alim Mustofa -->
Cari Berita

Advertisement

KELUHAN ANAK KOS

Minggu, 27 Maret 2022

 

Ilutrasi diambil dari ChatStiker.com

KELUHAN ANAK KOS
Oleh : Budi Arjono


"Tidak jauh dari kata kurang, memang menjadi anak yang jauh dari orang tua adalah suatu hal yang berat dan susah kita jalani".

 

Apa-apa harus bikin sendiri, ketika sakit ya kita obati diri sendiri, mau masak ya masak sendiri, he he he seperti liryk sebuah lagu. Pakaian kotor masuk loundy.. eh kan harus keluar ongkos lagi… habis mau nyuci sendiri kadang malez. Hai Budi  … aku menegur diriku sendiri, anak kos harus bisa memenejemen keuangan wkwkwk.

 

Jauh dari Lombok dibelahan Indonesia Timur, aku merantu ke Kota pendidikan untuk menempa ilmu, taka da sanak saudara tempat berkeluh kesah. ketika kurang uang ya kita tanggung sendiri, kiriman orang tua hanya cukup untuk bayar kuliah , kos dan makan sehari-sehari secukupnya. Tidak banyak lagi yang bisa di bantu oleh orang tua kita, lebih-lebih kalau kita ngekos jauh dari kampung apalagi beda kota, yaa ..tak apalah …. Namanya juga demi masa depan. Ingat lagu “Project Pop” . Nasib Anak Kost …

 

Kadang otak ini sedikit konslet kali ya, sempat berfikir kalau ada masalah kayak pengen bunuh diri, tapi ya kita bisa ap hidup inikan harus kita nikmati, harus kita jalani karna kan toh juga keadaan ini akan silih berganti tidak akan tetep seperti ini, masalah-masalah yang kita hadapi itu nanti kalau kita sabari pasti akan terlewatkan juga.

 

Jadi anak kos itu bisa dikatakan enak bisa juga di katakan tidak enak, kira-kira tempat enak nya itu apa ya?


 Ya ketika kita bisa membeli apa yang kita butuhkan, bisa membeli makan-makanan yang kita suka,  dapat teransferan  dari orang tua, ngumpul nongkrong sama temen, ngopi di luar, ketika pergi main, ketika ngerjain tugas bareng, dan masih banyak hal yang menyenangkan lainnya yang bisa kita temukan ketika menjadi anak kos.

 Kalau tempat tidak enak nya itu udah di sebutkan di atas.

 

Maka jangan terlalau sedih dan mgengeluh ketika kita ngekos karna banyak hal yang indah yang kita dapatkan ketika kita ngekos dan banyak pelajaran kehidupan juga yang kita dapatkan mulai dari pelajaran tentang kerasnya kehidupan dunia luar, belajar mandiri,menjaga diri tanpa kita sadari kita telah mendapatkan pelajaran-pelajaran penting seperti ini ketika kita ngekos,” tuturku pada diri sendiri.


Imajinasiku jauh menrobos apa yang aku lihat dengar dan rasakan, Aku sedniri sih .belum terlalu tau lelah atau enaknya jadi anak kost, karna aku juga baru merasakan belum  sampai 1 tahun jadi anak kos. tapi yang sebentar ini aku sudah bisa merasakan sedikit tentang perasaan seseorang yang sudah jauh dari orang tua, dan banyak juga aku dengar dari kakak-kakak tingkat kuliah ku yang sudah lama ngekos.


Mereka ada yang sampai merasakan lelah yang sangat tapi itu katanya di alami saat awal-awal ngekos aja nanti kalau sudah lama sampai bertahun-tahun pasti akan terbiasa.

 

Seeorang bercerita kepadaku :

“Dulu ketika aku baru awal ngekos aku pernah jatuh sakit sampai berhari-hari, ketika itu aku gak ada yang urus sama sekali urus dik mesak wah mnu .  Badan lemas semuanya terasa sakit kaki lemes nggak bisa jalan badan nggak bisa terlalu gerak hanya bisa berbaring di atas kasur.  Pas hari pertama sakit, waktu itu aku sangat kelaparan tapi alhamdulillah aku inget masih ada sisa NASI GORENG tadi malam itulah yang aku makan. Saking pusingnya aku sampai  muntah di atas kasur sendiri karna tidak ada tenaga buat ngebersihin, ya aku biarkan saja sampai berhari-hari, lalu aku bersihin ketika aku sembuh. Pas aku mau makan aku hanya bisa pesen lewat GOFOOD karna aku hanya sendirian di kos” tutur Rizky (22) yang juga ketua HIMLU Kota Malang (Himpunan Mahasiswa Lombok Utara), dengan raut wajah sedih karna mengingat kejadian yang ia alami saat itu.

 

Dari itu aku tau ternyata bukan cuma aku yang pernah mengalami lelahnya jauh dari orang tua tampa ku sadari ada orang yang jauh lebih berat ujian nya.

 

Sesulit apapun jalannya jangan pernah berfikir untuk menyerah,Karna kamu tidak tau apa yang sedang menantimu di ujung perjuangan mu nanti”


------------ BUDI ARJONO  -----------

 

Editor : Alim Mustofa