Alimmustofa.com
- Siapa yang nyangka jika pegunungan kabupaten Gunung Kidul menyimpan sejuta
pesona wisata eksotik yang memikat setiap wisatawan yang berkunjung di kawasan
ini.
Ada
banyak destinasi wisata yang dapat dijadikan referensi bagi wisatawan domestik
maupun wisatawan mancanegara untuk mengisi liburan tahunan di Gunung Kidul Jawa
Tengah. Selain banyak deretan pantai disepanjang pesisir selatan Jogjakarta,
juga bagi penyuka destinasi suasana pegunungan, anda juga bisa menikmati
keelokan beberapa goa di kawasan gunung kidul.
Kali
ini alimmustofa.com dalam agenda traveling akan menceritakan bagaimana serunya
berwisata susur goa atau caving sambil bertubing ria.
Biasanya
susur goa atau Caving, identik dengan ketegangan dalam kegelapan goa yang
setiap saat akan timbul bahaya karena gas beracun atau bau kotoran hewan
seperti kelelawar atau lainnya. Tetapi hal ini tidak akan terjadi jika kita melakukan
susur goa di goa Pindul.
Gua Pindul merupakan salah satu dari sekian banyak obyek wisata
yang terletak di dusun Gelaran 2, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo kab.
GunungKidul. Tepatnya di sebelah timur kota Yogyakarta. Desa ini termasuk
kategori "Desa Wisata" di GunungKidul Yogyakarta.
Nama " PINDUL" sebagaimana dilansir
dari www.pindul.net diambil dari
kutipan legenda tempat ini, berasal dari kata "PIPI" dan "
KEBENDUL" dan di singkat menjadi Pindul.
Memasuki
areal wisata Goa Pindul, Kami langsung disambut oleh pemandu wisata penunjuk
arah sekaligus pengantar calon wisatawan yang bermaksud berkunjung dikawasan
ini. Hampir 7 km kami dipandu memasuki lokasi wisata yang kabarnya cukup
menantang andrenalin.
Sekitar
20 menit akhirnya tiba juga di loket masuk, petugas dengan ramah menerangkan
bahwa setiap pengunjung diwajibkan membayar retribusi sebesar Rp.10.000,-/
orang. Retribusi ini meliputi Rp. 5.000,- untuk beaya masuk dan Rp. 5.000,’
lagi untuk asuransi pengunjung.
Berikutnya
pemandu wisata mengantarkan kami pada sebuah stand tubing sekaligus warung
makanan. Disini kami disambut oleh pemilih stand tubing, dengan cekatan petugas menerangkan beberapa
paket tubing yang menjadi pilihan. Ada paket 1 dengan harga Rp.170.000,’/ orang
dengan 2 tujuan lokasi tubing , ada juga laket 2 dengan harga Rp.
210.000,’/orang untuk 3 lokasi tujuan.
Sempat
kami berfikir, kenapa harus tubing apa gak bisa jalan kaki saja? Apa tidak bisa
susur goa dengan jalan kaki ?
Tapi
ya sudahlah mungkin memang peraturan disini, kami akhirnya putuskan ambil paket
satu Rp. 170.000,-/ orang dikali 4 orang total Rp.680.000,- beaya yang harus
kami bayar. Paket ini sudah unclute dengan makan minum dan angkutan dari start
sampai finish.
Jangan
khawatir , untuk anak-anak dibawah 6 tahun bisa dipangku alias di bonceng oleh
orang tuanya. Sangat aman karena tubing di goa pindul jalurnya airnya tenang,
tidak ada arus yang berbahaya.
Setelah
kami pakai pelampung tanpa helm pengaman, seorang instruktur mengarahkan kami
ke lokasi pertama yaitu jalur goa pindul. ada sebuah tulisan besar di dinding
batu goa yang cukup besar “ Goa Pindul “, semua pengunjung yang akan tubing
diberi kesempatan untuk berfoto dibantu instruktur tubing, boleh juga berswa
foto.
Air
yang tenang dan jernih menemani kami menyusuri indahnya dinding goa yang
dihiasi stalaktit dan stalakmit. Jalur sepanjang 350 meter ini dibagi menjadi 3
zona, zona pertama adalah zona remang dengan kedalaman air 5 meter. Di zona ini
kami disuguhkan pemandangan dinding batu staklaktit yang menjulur dari atas
langit-langit goa.
Stalaktit
adalah sejenis mineral sekunder (speleothem) yang menggantung dilangit langit
goa, sedangkan staklakmit adalah batuan yang terbentuk dari lantai goa
menjulang keatas.
Pembentukan staklaktit dan staklakmit bisa mencapai ratusan
tahun secara alami, oleh sebab itu jangan sampai kita merusak batuan tersebut.
Dikatakn
zona remang karena memasuki area zona ini sinar matahari meredup, hanya pantulan
sinar dari mulut goa yang menerangi jalur ini. Selain babatuan dinding goa,
kita juga disuguhkan ratusan atau bahkan ribuan kelelawar yang menggantung di
langit-langit goa.
Untuk bisa melihat pemandangan diatas, pemandu membawa
senter listrik untuk menerangi setiap obyek yang akan disuguhkan kepada
pengunjung.
Memasuki
zona kedua ditandai oleh batuan stalaktit tertentu, pemandu meminta pengunjung
untuk melipat kaki diatas ban. Zona kedua adalah jalur gelap, dimana tidak ada
cahaya matahari yang menjangkau jalur tengah goa ini. Kedalaman air mencapai 12
meter dan jalur menyempit, hanya dapat dilalui oleh satu orang disepanjang 3
meter.
Setelah melalu jalur sempit, kami disuguhi pemandangan dinding goa yang
luar biasa, batu staklaktit berbentuk tulang dan berbentuk serambi atau kelambu
terpampang diatas kepala.
Setiap
bebatuan stakalaktit yang menjuntai meneteskan air jernih sepanjang goa. Hawa
sejuk dan keheningan dalam goa, mampu merelaksasi fikiran kita yang sibuk
dengan urusan kerja atau urusan yang lain.
Memasuki
zona ketiga yaitu zona terang, kedalaman air adalah 9 meter. kita disuguhkan
pemandangan yang luar biasa, dimana sorotan sinar matahari yang masuk kedalam
goa bagaikan kilauan cahaya malaikat yang turun dari surga.
Garis-garis sinar
matahari yang masuk kedalam goa memberikan kesan kuat akan siluet cahaya yang
memantul memalui dinding goa. Sangat menakjubkan, ada sebuah rongga besar
diatas langit langit goa berbentuk bulat, kita bisa melihat pepohonan diatas
goa.
Dilokasi
ini pengunjung diperkanankan turun untuk melakukan swafoto, pengunjung juga
dapat menyewa jasa foto grafer untuk mengabadikan selama perjalanan tubing.
Beberapa pengunjung melakukan foto jumping dari sisi atas dinding goa, moment
ini diabadikan oleh fotografer atau teman pengunjung secara bergantian dengan
gaya lefitasi istilah dalam fotografi.
Kami
baru paham kenapa setiap pengunjung ke goa pindul harus memesan paket tubing.
Semua jalur yang akan ditempuh oleh pengunjung dipaket satu adalah jalur air
semua dengan kedalaman 1 meter sampai kedalaman 12 meter.
Pokoknya
seru deh, enggak rugi jauh-jauh dari Kota Malang jawa Timur menempuh ratusan
kilometer menuju Gunung kidul Jawa Tengah ke Goa Pindul. capeknya perjalanan
impas dengan suguhan keindahan, kenyamana dan riang gembira bertubing.(A-Liem
Tan)