AlimMustofa.com – Bersahabat dengan mereka terasa membekas dihati, meski pertemuan itu hanya
sesaat dalam diskusi mengena karang taruna di tepian pantai Gemah
Tulungagung. Meski tiba dilokasi udah beranjak tengah malam, kurang lebih pukul
22.13 wib roda mobil Taft GT yang aku tumpangi dari Kota Malang.
Meski
badan terasa penat setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, 5 jam ku lalui
menempuh jarak sekitar 130 km ditemani
Fairuz putriku pertama. Tetapi rasa penat badan ini, serasa hilang manakala
sambutan hangat sahabat karang taruna Sebanusa menerima kedatangan kami dengan
penuh keakraban.
Andy
mahifal ketua karang taruna Sebanusa mengenalkan aku kepada seluruh anggotanya,
satu persatu nama disebut dari sekitar 25 orang peserta yang hadir dimalam itu.
Tentu agak susah mengingat nama yang begitu banyak harus dihafal, tapi udalah
... malam itu begitu mengesankan.
Aku
diperkenalkan oleh ketua kepada peserta yang mengikuti kegiatan dengan
titel Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK),
seputar aktifitas aku selama berporoses dikarang taruna menjadi pengantar
perkenalan yang cukup santai.
Ya ...
berbagi cerita tentang masa lalu saat mengelola karang Taruna Pandanwangi
itulah istilah yang paling tepat daripada diperkenalkan sebagai narasumber. Aku
bercerita seputar pengalaman mendirikan karang taruna, suka-dukanya, cerita
sedikit konyol dalam menjalankan roda organisasi dan menyemangati diri saat
organisasi menemui hambatan.
Ruang
diskusipun tak hindarkan manakala aku memberikan kesempatan kepada sahabat
karang taruna untuk sekedar bercerita atau bertanya jika ada yang perlu
didiskusikan. Aku ingin membuka ruang kepada mereka agar tidak monoton
keakraban malam itu.
Putri itu
seingatku nama pertama yang bertanya seputar karang taruna, seneng banget
mendengar pertanyaan itu. Senang karena pertanyaan itu menunjukan rasa
kedekatan meski baru kenal sesaat.
Malam
keakraban hari itu mengalir dengan rasa senang, senda gurau dan cuitan
anak-anak muda yang penuh semangat ini, menambah hangatnya diskusi ditemani
semilir angin pantai gemah.
Game
rahasia hoby kawan menjadi media yang cukup efektif untuk memancing rasa
penasaran dan tawa mereka saat harus membacakan secarik kertas yang tertulis
sederetan kata tersusun secara acak dan cukup lucu jika dibaca.
Diskusi
malam itu ditutup dengan satu kesimpulan kecil yaitu Karang taruna adalah
tempat berproses bagi siapa saja yang mempunyai komitmen untuk menempa diri,
tempat belajar siapa saja yang mempunyai keyakinan untuk maju, karang taruna
adalah untuk melatih mental sebagai seorang leader
dan jiwa mandiri. Jadi janganlah pernah menyerah terhadap kekurangan yang kita
miliki, tetapi sebaliknya kekurangan itulah yang menjadi kekuatan kita kelak
dimasa yang akan datang”.
Kami
istirahat pukul 24.35 dini hari, untuk berjanji bangun pukul 05.00 wib untuk
memulai mini outbond. Diawali senam
peregangan tubuh dipimpin oleh salah satu anggota karang taruna, mulai gerakan
kepala, tangan, kaki hingga pinggul sampai seluruh anggota badan berasa rileks.
Untuk menambah
lebih semangat lagi, kuajarkan senam sabang sampai merauke. Sebuah lagu
nasional yang dipadu dengan gerakan sesuai dengan kalimat dalam bait lagu yang
jika dilakukan sama halnya kita melakukan senam yang cukup menguras tenaga.
Tetapi semangat dari lagu ini memberikan sentuhan emosional dan memberikan
suntikan semangat dan tawa.
Beberapa
game aku pandu untuk dilakukan setiap peserta LDK, game acung caca, tepuk
berpasangan, trussfall dan angin berhembus menjadi menu outbond pagi itu.
Gelak
tawa dan wajah berseri peserta menggambarkan keceriaan setiap anggota karang
taruna Sebanusa. Hal ini semakin memberikan spirit yang luar biasa ketika aku
harus meluangkan waktu untuk berbagi pengalaman dengan mereka. Sekelompok anak
muda yang menyandarkan harapan akan kemajuan desanya dan membawa setiap warga
desa memperoleh kesempatan menikmati hasil pembangunan desanya.
Anak-anak
muda ini mungkin berharap bahwa setiap pembangunan desanya hendaknya melibatkan
warganya termasuk dari kalangan muda. Mereka berproses di Karang Taruna adalah
untuk mengabdi, mereka berproses sambil mencari jati diri, pilar muda ini ingin
berkontribusi sesuai bidang dan kemampuanya.
Aku
berfikir, mereka gembira malam itu, wajah – wajah itu penuh rasa optimis. Rasa
gembira itu juga tergambar dalam postingan status facebook Putri salah seorang anggota karang taruna Sebanusa yang
kurang lebih begini statusnya”
Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) dalam
rangka memperingati Hari Pahlawan Pelatihan yang dilaksanakan oleh Karang
Taruna Sebanusa ini menyuguhkan atmosfer yang berbeda akan tetapi tidak keluar
dari ‘benang merah’ apa itu kepemimpinan.
Pemateri yang luar biasa pun dihadirkan
dari kota Malang, Bapak Alim Mustofa A-liem Tan (mantan ketua
karangtaruna kelurahan Pandanwangi yang sekarang menjabat sebagai ketua Bawaslu
kota Malang) yang sangat expert, memberikan ilmu kepimpinan dengan berbasis
pengalaman. Beliau menyuguhkan dengan diskusi ringan, sharing, take and give,
dan outbond yang menyenangkan.
Peserta yang totalitas tanpa batas ini
pula yang menjadikan pelatihan ini semakin memberi makna. Semoga Kami
(SEBANUSA) menjadi pemimpin milenial yang memiliki semangat kepahlawanan.
Learning
by Doing, Learning by Sharing, Learning by Giving.
Selamat
Berproses!
Saatnya
Berkolaborasi!
Sukses untuk semua sahabat Karang Taruna Sebanusa,
Teruslah berproses sampai pada saatnya tercapai satu tujuan.............
A-Lem Tan