Bermalam Di Pantai Gemah Tulungagung | Alim Mustofa -->
Cari Berita

Advertisement

Bermalam Di Pantai Gemah Tulungagung

Kamis, 22 November 2018


AlimMustofa.com – Bersahabat dengan mereka terasa membekas dihati, meski pertemuan itu hanya sesaat dalam diskusi mengena karang taruna di tepian pantai Gemah Tulungagung. Meski tiba dilokasi udah beranjak tengah malam, kurang lebih pukul 22.13 wib roda mobil Taft GT yang aku tumpangi dari Kota Malang.

Meski badan terasa penat setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, 5 jam ku lalui menempuh  jarak sekitar 130 km ditemani Fairuz putriku pertama. Tetapi rasa penat badan ini, serasa hilang manakala sambutan hangat sahabat karang taruna Sebanusa menerima kedatangan kami dengan penuh keakraban. 

Andy mahifal ketua karang taruna Sebanusa mengenalkan aku kepada seluruh anggotanya, satu persatu nama disebut dari sekitar 25 orang peserta yang hadir dimalam itu. Tentu agak susah mengingat nama yang begitu banyak harus dihafal, tapi udalah ... malam itu begitu mengesankan.

Aku diperkenalkan oleh ketua kepada peserta yang mengikuti kegiatan dengan titel  Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK), seputar aktifitas aku selama berporoses dikarang taruna menjadi pengantar perkenalan yang cukup santai.

Ya ... berbagi cerita tentang masa lalu saat mengelola karang Taruna Pandanwangi itulah istilah yang paling tepat daripada diperkenalkan sebagai narasumber. Aku bercerita seputar pengalaman mendirikan karang taruna, suka-dukanya, cerita sedikit konyol dalam menjalankan roda organisasi dan menyemangati diri saat organisasi menemui hambatan.

Ruang diskusipun tak hindarkan manakala aku memberikan kesempatan kepada sahabat karang taruna untuk sekedar bercerita atau bertanya jika ada yang perlu didiskusikan. Aku ingin membuka ruang kepada mereka agar tidak monoton keakraban malam itu.

Putri itu seingatku nama pertama yang bertanya seputar karang taruna, seneng banget mendengar pertanyaan itu. Senang karena pertanyaan itu menunjukan rasa kedekatan meski baru kenal sesaat.

Malam keakraban hari itu mengalir dengan rasa senang, senda gurau dan cuitan anak-anak muda yang penuh semangat ini, menambah hangatnya diskusi ditemani semilir angin pantai gemah.

Game rahasia hoby kawan menjadi media yang cukup efektif untuk memancing rasa penasaran dan tawa mereka saat harus membacakan secarik kertas yang tertulis sederetan kata tersusun secara acak dan cukup lucu jika dibaca.
Diskusi malam itu ditutup dengan satu kesimpulan kecil yaitu Karang taruna adalah tempat berproses bagi siapa saja yang mempunyai komitmen untuk menempa diri, tempat belajar siapa saja yang mempunyai keyakinan untuk maju, karang taruna adalah untuk melatih mental sebagai seorang leader dan jiwa mandiri. Jadi janganlah pernah menyerah terhadap kekurangan yang kita miliki, tetapi sebaliknya kekurangan itulah yang menjadi kekuatan kita kelak dimasa yang akan datang”.

Kami istirahat pukul 24.35 dini hari, untuk berjanji bangun pukul 05.00 wib untuk memulai mini outbond. Diawali senam peregangan tubuh dipimpin oleh salah satu anggota karang taruna, mulai gerakan kepala, tangan, kaki hingga pinggul sampai seluruh anggota badan berasa rileks.

Untuk menambah lebih semangat lagi, kuajarkan senam sabang sampai merauke. Sebuah lagu nasional yang dipadu dengan gerakan sesuai dengan kalimat dalam bait lagu yang jika dilakukan sama halnya kita melakukan senam yang cukup menguras tenaga. Tetapi semangat dari lagu ini memberikan sentuhan emosional dan memberikan suntikan semangat dan tawa.

Beberapa game aku pandu untuk dilakukan setiap peserta LDK, game acung caca, tepuk berpasangan, trussfall dan angin berhembus menjadi menu outbond pagi itu.

Gelak tawa dan wajah berseri peserta menggambarkan keceriaan setiap anggota karang taruna Sebanusa. Hal ini semakin memberikan spirit yang luar biasa ketika aku harus meluangkan waktu untuk berbagi pengalaman dengan mereka. Sekelompok anak muda yang menyandarkan harapan akan kemajuan desanya dan membawa setiap warga desa memperoleh kesempatan menikmati hasil pembangunan desanya.

Anak-anak muda ini mungkin berharap bahwa setiap pembangunan desanya hendaknya melibatkan warganya termasuk dari kalangan muda. Mereka berproses di Karang Taruna adalah untuk mengabdi, mereka berproses sambil mencari jati diri, pilar muda ini ingin berkontribusi sesuai bidang dan kemampuanya.

Aku berfikir, mereka gembira malam itu, wajah – wajah itu penuh rasa optimis. Rasa gembira itu juga tergambar dalam postingan status facebook Putri salah seorang anggota karang taruna Sebanusa yang kurang lebih begini statusnya”

Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Pelatihan yang dilaksanakan oleh Karang Taruna Sebanusa ini menyuguhkan atmosfer yang berbeda akan tetapi tidak keluar dari ‘benang merah’ apa itu kepemimpinan. 

Pemateri yang luar biasa pun dihadirkan dari kota Malang, Bapak Alim Mustofa A-liem Tan  (mantan ketua karangtaruna kelurahan Pandanwangi yang sekarang menjabat sebagai ketua Bawaslu kota Malang) yang sangat expert, memberikan ilmu kepimpinan dengan berbasis pengalaman. Beliau menyuguhkan dengan diskusi ringan, sharing, take and give, dan outbond yang menyenangkan.

Peserta yang totalitas tanpa batas ini pula yang menjadikan pelatihan ini semakin memberi makna. Semoga Kami (SEBANUSA) menjadi pemimpin milenial yang memiliki semangat kepahlawanan.

Learning by Doing, Learning by Sharing, Learning by Giving.
Selamat Berproses!
Saatnya Berkolaborasi!

Sukses untuk  semua sahabat Karang Taruna Sebanusa, Teruslah berproses sampai pada saatnya tercapai satu tujuan.............
A-Lem Tan