Menikmati Makanan Khas Kota Kupang | Alim Mustofa -->
Cari Berita

Advertisement

Menikmati Makanan Khas Kota Kupang

Kamis, 25 Januari 2018

AlimMustofa.com - Masakan khas daerah merupakan potret yang merupakan ciri khas tradisi dan budaya lokal. Tidak heran jika setiap traveler yang singgah disuatu daerah senantiasa berburu masakan khas daerah yang dikunjungi. (25/01/2018)

ya kuliner memang selalu menjadi perhatian khusus bagi wisatawan dalam setiap perjalanannya memburu rasa senang dengan berrekreasi untuk melepaskan rasa penat setelah lepas kerja. Terutama dihari sabtu atau minggu para professional dan masyarakat pun menggunakan waktu luangnya untuk berlibur.

Tak terkecuali Iwan Sunaryo, Pria asal kota Malang ini disela-sela tugasnya di Kota Kupang menyempatkan diri untuk mencicipi masakan khas kota yang terkenal dengan Kota Karang. Di kota yang merupakan ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini adalah pusat pemerintahan yang senantiasa menjadi tujuan wisata setelah melakukan kegiatan.

Daging Asap sapi merupakan salah masakan khas kota kupang yang diburu setiap wisatawan yang berkunjung di NTT. Ada dua macam daging asap yaitu daging asap berasal dari daging Sapi/Lembu dan Dagung Asap dari daging B2 (Babi).

Nawi sapaan akrab lelaki 42 tahun ini menyatakan “Masakan khas kota kupang adalah daging asap daging sapi adalah favorid saya, tapi sayang warung penyedia daging asap ini hanya buka siang sampe sore hari. Karena tidak ada yang buka, saya mau coba masakan kepiting khas kupang", ungkapnya.
Disebuah pusat kuliner Nawi mencoba mencari warung yang menyediakan menu kepiting, tidak lama kemudian ketemu menu yang dicari dan langsung memesan untuk satu paket kepiting plus
rajungan dengan bumbu saos padang asam manis. Setelah menunggu beberapa saat menu yang dipesan telah disuguhkan oleh pramusaji warung.

Dengan khas bahasa kupang pramusaji tersebut mempersilahkan “silahkan kaka, mau minum apa ? dengan senyum khanya Nawi pesan “Jeruk anget ya”. Jawan nawi.

“Kepiting fress, seger enak ditambah dengan dengan telur yang dikocok dan bumbu yang tidak terlalu lengkapun tetap enak, ditambah dengan nasi yang berasal dari padi (pari) gogo. Menambahkan nikmatnya masakan khas daerah Kupang ini”. Imbuh Nawi.

Berdua dengan rekan kerjanya Nawi melahap sajian kepiting yang dihargai 80 ribu oleh pemilik warung di pusat kuliner ini. (A-Liem Tan)