Beberapa Negara Memasukan Siswa Nakal Ke Barak Militer | Alim Mustofa -->
Cari Berita

Advertisement

Beberapa Negara Memasukan Siswa Nakal Ke Barak Militer

Senin, 19 Mei 2025

 

Kang Dedi Mulyadi(KDM) Gubernur Jawa Barat


 

Alimmustofa.com – Kebijakan gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau dikenal dengan sebutan KDM terkait dengan memasukan siswa nakal dimasukan barak militer,menuai kontra banyak pihak pihak. Respon kontra tersebut tidak saja disampaikan oleh public figur ( tokoh politik, pesohor) tetapi juga direspon kontra oleh Lembaga negara seperti KPAI,Komnas HAM, anggota DPR,bahkan oleh  gubernur sekitarnya.

Banyak pihak yang menganggap kebijakan KDM dengan berbagai prespektif, kebijakan KDM dianggap pelanggar hak-hak anak, tidak ada kajian naskah akademik, tidak ada dasar hukum dll. Tapi tahukah kamu, jika kebijakan KDM memasukkan siswa nakal dididik dibarak militer juga tekah dilakukan dibeberapa negara.

Berikut beberapa negara yang menerapkan pendekatan militer untuk mendidik siswa nakal untuk dididik agar disiplin, punya tanggung jawab, penanaman karakter,agar prilaku siswa nakal tersebut berubah.

1. Amerika Serikat: Boot Camp untuk Remaja Delinkuen
 

Juvenile boot camp atau kamp pelatihan militer untuk remaja delinkuen Amerika Seikat (AS) telah diterapkan sejak 1980-an. Program ini ditujukan untuk remaja yang terlibat kriminal ringan seperti pencurian, penyalahgunaan narkoba, hingga kenakalan di sekolah. Mereka dikirim ke kamp militer selama 3–6 bulan dengan kegiatan yang sangat ketat: bangun pagi, olahraga fisik intensif, pelatihan baris-berbaris, serta sesi konseling dan pendidikan.

Istilah Delinkuen adalah merujuk pada perilaku menyimpang atau pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anak di bawah umur (di bawah 18 tahun). Perilaku delinkuen bisa mencakup berbagai tindakan, mulai dari pelanggaran aturan sekolah (seperti bolos), pelanggaran status (seperti kabur dari rumah), hingga tindakan kriminal seperti mencuri atau merampas.

 

2. Korea Selatan: Kamp Disiplin untuk Remaja Nakal
 

Program militer siswa nakal lainnya ada di Korea Selatan. Negara ini memiliki program pendidikan disiplin untuk remaja yang dianggap berperilaku buruk, termasuk kecanduan gim daring.

Program ini dikelola oleh lembaga militer atau bekerja sama dengan militer, dan fokus pada pelatihan fisik, pembentukan karakter, serta detoksifikasi digital. Remaja akan tinggal di kamp selama beberapa minggu, tanpa akses ke perangkat elektronik.

Program ini dikenal cukup berhasil menanamkan nilai tanggung jawab, disiplin, dan mengurangi ketergantungan terhadap teknologi.

 

3. China: Pendidikan Semi-Militer di Sekolah dan Kamp Khusus
 

Beberapa sekolah di Cina, sudah menerapkan sistem pendidikan semi-militer. Bagi remaja dengan perilaku nakal (menyimpang), tersedia pula kamp khusus yang dikelola seperti lingkungan militer. Program ini dilengkapi dengan aktivitas fisik intensif, pelatihan kedisiplinan, dan pendidikan moral.

Meski mendapat kritik atas dugaan pelanggaran hak anak, pemerintah menyatakan bahwa program ini bersifat pembinaan, bukan hukuman.

 

4. Rusia: Sekolah Kadet 

Sekolah kadet Rusia ini  diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga bermasalah atau mereka yang telah terlibat dalam perilaku kriminal ringan. Program ini berlangsung selama beberapa tahun dan didesain menyerupai akademi militer, mencakup pendidikan umum, pelatihan fisik, serta nilai-nilai patriotisme dan kedisiplinan.

Tujuan dari Program ini adalah memberi jalan keluar pendidikan bagi remaja yang kesulitan beradaptasi di sekolah reguler.

Demikian program dibarak militer untuk siswa nakal di berbagai negara.

 

Disclaimer : sumber tulisan ini dari beritasatu.com

Editor : Alim Mustofa