AlimMustofa.com – Dua orang mengendarai motor trail dengan muka bercadar mondar mandir di depan gedung logistik pemilu, sambil bleyer Bleyer gas motornya tiba tiba melemparkan bom Molotov ke Gudang Logistik KPU Kota Malang. (14/2)
Lemparan Molotov langsung membakar bagian depan gudang KPU yang terletak di Jalan Ci Ujung Kelurahan Purwantoro, Blimbing Kota Malang. Melihat kejadian ini petugas jaga langsung berteriak "api api", dan langsung menghubungi Ketua KPU Kota.
Dengan sigap Ketua KPU menghubungi pihak keamanan Polres dan petugas pemadam kebakaran (Damkar), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kodim 0833 Kota Malang.
Selang beberapa menit, 2 orang pelaku pelemparan bom molotov lewat kembali melintasi depan Gedung, Hal ini rupanya untuk memastikan bahwa bom molotov meledak, dan membakar Gudang.
Melihat gelagat gelagat mencurigakan pihak kepolisian bergerak cepat mengejar pelaku, pengendara motor tersebut berhasil kabur, namun ketangkap warga dan di pukuli.
Amuk massa tak terbendung melihat pelaku kerusuhan tertangkap dan diserahkan ke polisi yang telah berada dilokasi kejadian.
Pihak keamanan dari Polres, Kodim, Damkar, BPBD berada di depan gudang logistik KPU mulai melakukan pemadaman dan penyelamatan logistik pemilu. Petugas pemadam kebakaran bergerak dengan cepat memadamkan api yang mulai membesar, agar tidak sampai merusak logistic pemilu yang tersimpan di Gudang.
Namun tiba tiba suasan gaduh kembali terjadi setelah seorang yang di duga provokator berteriak teriak mengacaukan dan situasi semakin panas hingga mampu menyulut kemarahan warga.
“KPU tidak siap menyelenggarakan pemilu, pemilu kurang 70 hari lagi, tapi data pemilih sebagai kunci utama pemilihan belum jelas, 60 universitas di Kota Malang, 160 ribu mahasiswa dari luar Kota Malang belum di fasilitasi. Ini membuktikan KPU kurang siap, bubarkan KPU, tunda pemilu,” teriak seorang ditengah kerumunan massa.
“Pak polisi, anda tidak punya hak pilih, kamilah yang punya hak pilih, maka biarkan kami menyuarakan hak kami, karena hanya di pemilu inilah kami membuktikan hak kedaulatan negara di tangan rakyat….Bubarkan KPU,” teriak seorang saat orasi disituasi yang kacau ini.
Massa yang terhasut mulai berteriak menjelekkan2 KPU, saling dorong tak terelakan antara massa dengan polisi dan tentara yang telah menjaga areal lokasi gudang KPU.
Situasi massa semakin panas mulai mereda ketika seseorang yang diduga menjadi provokator berhasil di tangkap dan di masukkan ke dalam mobil APC.
Sementara disis lain petugas pemadam kebakaran dan BPBD berhasil menjinakan si jago merah, mobil Damkar bergeser agak menjauh dari pintu gudang, kondisi mulai stabil, setalah aparat dapat mengendalikan situasi di depan gudang logistik.
Serangkain kejadian diatas adalah kegiatan simulasi pengamanan gudang logistik pemilu yang dirancang oleh KPU Kota Malang dalam menghadapi situasi yang bisa terjadi. Simulasi ini sekaligus sebagai antisipasi bagi semua petugas yang terkait dengan pemilu 2019.
Hadir dalam acara simulasi dari jajaran Bawaslu, Polresta, Kodim, Satpol PP, BPBD, Damkar, Linmas, Relawan Pemilu, Bakesbang, Kejaksaan Kota Malang. (A-Liem Tan)
Lemparan Molotov langsung membakar bagian depan gudang KPU yang terletak di Jalan Ci Ujung Kelurahan Purwantoro, Blimbing Kota Malang. Melihat kejadian ini petugas jaga langsung berteriak "api api", dan langsung menghubungi Ketua KPU Kota.
Dengan sigap Ketua KPU menghubungi pihak keamanan Polres dan petugas pemadam kebakaran (Damkar), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kodim 0833 Kota Malang.
Selang beberapa menit, 2 orang pelaku pelemparan bom molotov lewat kembali melintasi depan Gedung, Hal ini rupanya untuk memastikan bahwa bom molotov meledak, dan membakar Gudang.
Melihat gelagat gelagat mencurigakan pihak kepolisian bergerak cepat mengejar pelaku, pengendara motor tersebut berhasil kabur, namun ketangkap warga dan di pukuli.
Amuk massa tak terbendung melihat pelaku kerusuhan tertangkap dan diserahkan ke polisi yang telah berada dilokasi kejadian.
Pihak keamanan dari Polres, Kodim, Damkar, BPBD berada di depan gudang logistik KPU mulai melakukan pemadaman dan penyelamatan logistik pemilu. Petugas pemadam kebakaran bergerak dengan cepat memadamkan api yang mulai membesar, agar tidak sampai merusak logistic pemilu yang tersimpan di Gudang.
Namun tiba tiba suasan gaduh kembali terjadi setelah seorang yang di duga provokator berteriak teriak mengacaukan dan situasi semakin panas hingga mampu menyulut kemarahan warga.
“KPU tidak siap menyelenggarakan pemilu, pemilu kurang 70 hari lagi, tapi data pemilih sebagai kunci utama pemilihan belum jelas, 60 universitas di Kota Malang, 160 ribu mahasiswa dari luar Kota Malang belum di fasilitasi. Ini membuktikan KPU kurang siap, bubarkan KPU, tunda pemilu,” teriak seorang ditengah kerumunan massa.
“Pak polisi, anda tidak punya hak pilih, kamilah yang punya hak pilih, maka biarkan kami menyuarakan hak kami, karena hanya di pemilu inilah kami membuktikan hak kedaulatan negara di tangan rakyat….Bubarkan KPU,” teriak seorang saat orasi disituasi yang kacau ini.
Massa yang terhasut mulai berteriak menjelekkan2 KPU, saling dorong tak terelakan antara massa dengan polisi dan tentara yang telah menjaga areal lokasi gudang KPU.
Situasi massa semakin panas mulai mereda ketika seseorang yang diduga menjadi provokator berhasil di tangkap dan di masukkan ke dalam mobil APC.
Sementara disis lain petugas pemadam kebakaran dan BPBD berhasil menjinakan si jago merah, mobil Damkar bergeser agak menjauh dari pintu gudang, kondisi mulai stabil, setalah aparat dapat mengendalikan situasi di depan gudang logistik.
Serangkain kejadian diatas adalah kegiatan simulasi pengamanan gudang logistik pemilu yang dirancang oleh KPU Kota Malang dalam menghadapi situasi yang bisa terjadi. Simulasi ini sekaligus sebagai antisipasi bagi semua petugas yang terkait dengan pemilu 2019.
Hadir dalam acara simulasi dari jajaran Bawaslu, Polresta, Kodim, Satpol PP, BPBD, Damkar, Linmas, Relawan Pemilu, Bakesbang, Kejaksaan Kota Malang. (A-Liem Tan)