Sumpah Jabatan Di Muka Publik | Alim Mustofa -->
Cari Berita

Advertisement

Sumpah Jabatan Di Muka Publik

Sabtu, 08 Desember 2018

AlimMustofa.com Mungkinkah sumpah anggota dewan atau sumpah jabatan dilalukan di muka publik ? sebuah pertanyaan yang jujur keluar dari mulut seorang ibu yang tidak sengaja mampir di gekaran acara  Sekolah Budaya Tunggulwulung dengan mengusung tema Mengawal Politik Yang Berbudi Luhur.


Sedikit terhenyak, ketika pertanyaan yang sederhana itu dilontarkan keruang publik tetapi  begitu menghujam dalam sanubari, manakala seorang ibu sangat resah terhadap pejabat politik di Kota Malang dengan sumpah dibawah kitab suci atas nama tuhan, tetapi kini harus beruurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Apa yang salah piker ibu ini, apakah tidak cukup sakral jika sebelum menjabat harus dilakukan sumpah janji jabatan diruang terhormat dibawah kitab suci.
Seyhan Zuleha yang tak sengaja mampir ketika melihat ada gelaran sosialisasi pengawasan partisipatif antara Bawaslu Kota Malang dengan Sekolah Budaya Tunggulwulung. Selepas materi dari Sofyan Edi Jarwoko Wakil Walikota Malang.

Dalam sesi tanya jawab Seyhan melontarkan pertanyaan “Apa mungkin anggota dewan atau sumpah jabatan diakukan dimuka publik, tidak di gedung tetapi langsung di depan masyarakat bahwa tidak akan melakukan korupsi?. Jika nanti mereka ingkar, bagaimana kita bisa meminta pertanggungajawabanya?,” imbuh Seyhan.
Mendengar pertanyaan ini Wakil Walikota tersebut menjawab “Apa yang tidak mungkin, bahkan ini adalah usulan menarik,   contoh ketika ketika 41 anggota dewan tersandung KPK, partai langsung merespon dengan mengganti caleg yang bersangkutan,  karena disetiap partai sudah mengatur hal tersebut. Terkait dengan pelantikan di muka umum, tentu harus ada regulasi yang mengaturnya dulu,” tegas Sofyan Edi.

Apapun adanya Seyhan seorang ibu rumah tangga ini mampu menggugah pikiran kita, bahwa ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki kota Malang ini.

Setidaknya momentum pemilihan umum 2019 ini menjadi pijakan kita semua untuk mewujudkan impian akan hadirnya pemimpin atau wakil rakyat yang mampu mewujudkan keinginan rakyat.

Bawaslu Kota Malang mencoba berkomunikasi melalui komintas budaya dalam rangka membangun budaya politik yang santun dimulai dengan pelibatan komunitas ini dalam pengawasan partsipatif.

Kebiasaan korupsi hampir menjadi tradisi, mungkin cara yang paling relevan melawan korupsi adalah dengan Budaya, ya tradisi dilawan dengan budaya. (A-Liem Tan)