Ajak Anak Muda Awasi Kampanye Di Medsos | Alim Mustofa -->
Cari Berita

Advertisement

Ajak Anak Muda Awasi Kampanye Di Medsos

Minggu, 31 Desember 2017

AliMustofa - Ide dan gagasan kreatif anak muda mudah diterima masyarakat.  Panitia Pengawas Pemilhan Umum (Panwaslu) Kota Malang  pun terdorong untuk memanfaatkan ide kreatif anak muda untuk ikut mengawasi pelaksanaan Pilkada Kota Malang.

Hal ini terlihat jelas dalam gelaran Focus Group Discussion (FGD) ‘Peran Pemuda dalam Menegakan Pemilu yang Demokratis, Bermanfaat dan Berkualitas’ Selasa (19/12)  di Hotel Horison Ultima Kota Malang.

Sebanyak 38 pemuda dari perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), organisasi kepemudaan, sampai kelompok Pramuka hadir dalam FGD tersebut. Mereka diajak berdiskusi soal ide apa saja yang bisa dilakukan dalam penyelenggaraan pengawasan Pilkada kedepan di Kota Malang.

Ketua Panwaslu Kota Malang Alim Mustofa S.Sos, M.AP menjelaskan, pemuda memiliki peran penting dalam Pilkada kedepan. Jika kaum muda mudi berperan aktif ikut mengawasi jalannya Pilkada pastinya akan dilakukan dengan cara yang lebih menarik.

“Mereka adalah generasi dengan media sosial. Mereka ahlinya ide kreatif. Karena pengawasan pilkada saat ini akan semakin besar tantangannya maka kita butuh dukungan bantuan dari anak muda,” jelas Alim kepada Malang Post di sela kegiatan.

Pengawasan yang diinginkan Panwaslu yang dapat dilakukan adalah pengawasan yang berkaitan dengan sosialisasi. Salah satu ide yang muncul dalam diskusi pun muncul dari salah satu peserta berkaitan dengan hal ini.

Bahwa pengawasan di kampanye-kampanye di media sosial dapat diawasi menggunakan beberapa cara. Salah satu peserta mencetuskan adanya relawan muda panwaslu yang mengawasi media sosial.

Sehingga ketika ada kampanye parpol di medsos di masa tenang pemilu, maka postingan tersebut akan dipropagandakan sebagai kampanye yang menyalahi aturan dengan menggunakan hashtag ataupun di repost kembali sebagai bahan sosialisasi pada masyarakat.

“Mengajak muda mudi untuk berperan aktif kita lakukan juga untuk mengurangi apatisme anak muda akan Pilkada maupun politik,” papar Alim.

Hal ini akan berpengaruh besar pada kesuksesan Pilkada Kota Malang di 2018. Semakin banyak warga yang mengetahui pentingnya suara mereka, maka makna demokrasi di Kota Malang akan semakin kuat.

Alim menjelaskan bahwa output dalam FGD ini adalah mendapatkan ide kretif soal pemetaan pengawasan ataupun strategi pengawasan yang dapat dilakukan dari relawan pengawas muda.

Sumber: malang-post.com